Langsung ke konten utama

Pasrah Pada Ilahi



Relakan yang terjadi takkan kembali
Ia sudah miliknya bukan milik kita lagi
Tak perlu menangis tak perlu bersedih
Tak perlu tak perlu sedu sedanmu
Hadapi saja

Pasrah pada Ilahi
Hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmatnya ambil indahnya
Cobalah menari cobalah bernyanyi
Cobalah-cobalah mulai detik ini
Hadapi saja

(*)
Hilang memang hilang wajahnya
Terus terbayang
Berjumpa di mimpi
Kau ajak aku untuk menari,
Bernyanyi
Bersama bidadari malaikat
Dan penghuni surga

Kembali ke: (*)

Relakan yang terjadi takkan kembali
Ia sudah miliknya bukan milik kita lagi
Pasrah pada Ilahi hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmatnya ambil indahnya

Tak perlu menangis tak perlu bersedih
Tak perlu tak perlu sedu sedan itu
Hadapi saja

Cobalah menari cobalah bernyanyi
Cobalah cobalah mulai detik ini
Hadapi saja



Lirik dari lagu Iwan Fals yang berjudul "Hadapi Saja" tiba tiba membuat bulu romaku merinding. Yah, lagu ini bukan baru saja kudengar, sudah sering kali saya mendengarnya.

Tapi entah kenapa ketika lagu ini saya dengar tadi sore. Air mata bisa saja jatuh bila saya tidak segera mengalihkan perhatian saya pada lagu itu (maklum malu nih lagi dikantor).

Kadang kita suka lupa bahwa setiap kesedihan selalu ada hikmah yang bisa kita petik. Bahwa setiap cobaan selalu akan membawa perubahan pada diri kita. Perubahan itu bisa lebih baik atau lebih buruk. Tergantung dari kita menyikapi atau mengambil hikmahnya.

Saya jadi semakin percaya bahwa Allah tidak lah pernah tertidur. Dia akan selalu tahu apa yang kita kerjakan. Dia akan memberi kita imbalan bila kita berbuat baik. Dan Dia pun akan memberi hukuman bila kita berbuat salah.

Percayalah bahwa semua janji Allah akan dipenuhi. Tidak seperti kita manusia yang sering kali lalai akan janjinya.

Ya Allah terima kasih akan pelajaran yang Kau beri hari ini. Dan aku mohon ridho mu untuk menjadikan saya termasuk golongan orang orang yang beruntung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemilu 2024 Baru Saja Usai

Pesta demokrasi rakyat Indonesia baru saja dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Pada tanggal 14 Februari 2024. Berdasarkan data quick count pemenangnya adalah paslon nomor urut 2.  Banyak yang menarik dari perhelatan pesta demokrasi 5 tahunan ini. Pada saat ini ada salah satu paslon menggunakan gaya kampanya yang berbeda. Yaitu sebuah acara dialog, antara paslon dan peserta. Disitu terjadi interaksi yang sangat bagus. Pemaparan visi dan misi dapat dijelaskan dengan gamblang. Acara ini tidak pernah sepi pesertanya. Diselenggarakan sebanyak 22 kali hampir seluruh pulau.  Kenapa penulis menganggap kampanye model seperti ini bagus. Karena kita dapat mengetahui seberapa pahamnya paslon akan visi dan misi yang akan dijalankan bila mereka terpilih. Ini sungguh menggugah kaum muda. Efek ini sungguh sangat dashyat karena k-popers yang kebanyakan adalah gen z. Tergugah untuk berpartisipasi. Dan acara kampanye ditutup dengan kampanye akbar. Disini juga s...

Keyboard wireless

Kemajuan tehnologi yang begitu pesat, menjadikan banyak hardware yang tercipta, Selain makin beragam hardwar yang tercipta dari sisi haga juga sangat terjangkau. Dahulu untuk memiliki hardware yang wireless kita harus merogoh kocek yang sangat dalam, Namun kini dengan harga jauh dibawah harga dahulu kita sudah bisa mendapatkan gadget yang mumpuni. Penulis baru saja membeli keyboard wireless yang dulu hanya bisa bermimpi memilikinya. Kini penulis bisa membeli keyboard dengan kualitas bagus namun harganya hanya dua ratus ribuan saja. Awalnya penulis ragu untuk membelinya karena mana mungkin kualitasnya akan bagus bila harganya bisa semurah itu.  Keyboard yang penulis beli adalah merk Altec Lansing ALBK6266. Merk Altec lansing dahulu saya kenal memproduksi speaker aktif. Dengan harga yang murah naum suaranya sangat bagus. Dan ini yang menyebabkan penulis ingin membeli keyboard ini karena merk Altec Lansing. Berasa de javu juga ketika barang sudah sampai, selain merk y...

Konsumen Mendang Mending, Benarkah mereka golongan yang marginal

Berdasarkan data dan riset pasar, tidak ada angka persentase tunggal yang secara spesifik mengukur "konsumen mendang mending." Istilah ini lebih merupakan gambaran dari perilaku, bukan kategori resmi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa mayoritas konsumen Indonesia memiliki mentalitas "mendang mending" atau pragmatis . Bahkan, mentalitas ini adalah salah satu faktor dominan yang membentuk keputusan pembelian di pasar. Menurut riset pasar dari perusahaan seperti Nielsen, Kantar, dan berbagai lembaga survei lokal: Lebih dari 50% Konsumen Indonesia Sensitif Harga: Sebagian besar konsumen aktif membandingkan harga, mencari diskon, dan mempertimbangkan nilai (kualitas vs. harga) sebelum membeli. Generasi Muda Sangat Pragmatis: Generasi Z dan Milenial, yang merupakan target utama layanan digital, dikenal sangat cermat dalam membelanjakan uang mereka. Mereka akan melakukan riset mendalam di internet dan membandingkan ulasan sebelum membuat keputusan. Perilaku Ini Meluas...